Apakah kamu sering melihat kucing atau anjing liar di sekitar tempat tinggalmu? Ada berapa jumlahnya? Coba perhatikan lingkunganmu, lihat apakah ada kucing atau binatang liar lain yang sering kamu lihat. Pantau bagaimana kondisinya!
Di sekitar tempat tinggal saya ada setidaknya 7 – 10 ekor kucing liar yang sering terlihat. Kondisi mereka tidak kurus tetapi ada 1-2 kucing yang terluka badannya. Beberapa kucing betina terlihat hamil sehingga ada 1-2 anak kucing yang sering terlihat.
Saya berniat untuk membatasi populasi mereka dengan cara melakukan TNR (Trap – Neuter – Return), artinya kucing liar ditangkap, dimandulkan lalu dikembalikan ke tempat asalnya. Kalau bisa dicarikan adopter, walaupun mengadopsi kucing belum menjadi kebiasaan. Beberapa orang malah membeli kucing dari peternak kucing yang umumnya ilegal.
Saya juga melakukan street feeding, yaitu memberikan makanan kering dan minum untuk kucing-kucing liar yang saya temui di jalan. Betul! Saya selalu membawa makanan kucing di tas saya. Kebiasaan ini sebenarnya baru dimulai sekitar tahun 2014. Terdorong perasaan frustasi ketika melihat kucing kurus di jalanan tetapi tidak punya sesuatu untuk diberikan.
Saya berniat untuk membatasi populasi mereka dengan cara melakukan TNR (Trap – Neuter – Release), artinya kucing liar ditangkap, dimandulkan lalu dikembalikan ke tempat asalnya.
Beberapa minggu yang lalu saya lihat seekor kucing yang kondisinya sangat menyedihkan: kurus, bulunya rontok, kotor dan sedihnya lagi kucing ini sepertinya kucing ras bulu panjang atau setidaknya campuran. Dugaan saya, kucing ini lari dari rumah sehingga hidup menggelandang di jalan atau karena sakit pemiliknya tidak mau bertanggung jawab dan memutuskan untuk membuangnya.
Memelihara kucing ras lebih sulit dan mahal dibandingkan memelihara kucing domestik, karena mereka membutuhkan perhatian khusus untuk merawat bulu panjang mereka. Juga sering kali mereka dianggap tidak sepintar kucing domestik dalam hal mencari makanan di jalanan. Mungkin karena sifat alaminya yang lebih tenang dan dianggap malas alias tidak aktif. Sehingga kondisi kucing ras atau campuran yang menggelandang di jalanan biasanya sangat menyedihkan.
Saya sempat berusaha menangkap kucing tersebut untuk saya bawa ke klinik dokter hewan. Akan tetapi setelah hampir 2 jam saya berusaha walaupun dibantu oleh petugas keamanan, kucingnya tetap bersembunyi di mesin mobil dan akhirnya saya menyerah. Pada kesempatan berikutnya saya mencoba mencari lagi tetapi kucing tersebut tidak terlihat.
Petugas keamanan setempat yang membantu mencari akhirnya menunjukkan ke saya bahwa ada kucing lain yang sejak pagi terlihat diam di bawah kolong mobil. Makanan kering yang saya keluarkan berhasil memancing dia keluar, dan dia langsung memakannya. Saya langsung ambil kesempatan ini untuk memasukan dia ke keranjang binatang yang sudah saya siapkan.
Memelihara kucing ras lebih sulit dari memelihara kucing domestik, karena mereka membutuhkan perhatian khusus untuk merawat bulu panjang mereka.
Kucing ini saya bawa ke Klinik Amore, dan oleh teman saya, Mbak Cut, dia diberi nama Umar. Dia ternyata sudah cukup berumur, yaitu sekitar 6 tahun atau 42 tahun umur manusia, terlihat dari taringnya yang tumpul. Kucing usia 6 tahun yang dirawat di dalam rumah bisa terlihat masih muda dan bugar, tetapi Umar terlihat sangat renta. Umar menderita malnutrisi akut, beratnya hanya 2.5kg. Umar juga dipenuhi kutu yang suka menghisap darah dan kutu-kutu halus yang mengakibatkan bulu rontok.
Jadi kami putuskan untuk menitipkan Umar di klinik untuk diobservasi dan disehatkan. Umar adalah kucing domestik berbulu hitam putih, bermata hijau dan berbuntut panjang. Karakter Umar juga ramah dan dia sangat manja dengan manusia. Nafsu makan Umar juga besar, diberi makanan kering atau basah, Umar selalu lahap menghabiskannya. Selama 2 minggu di klinik, dengan kualitas makanan biasa, Umar naik sekitar 4 ons.
Selama minggu pertama Umar diobservasi, saya mendapatkan kabar bahwa Umar mau makan dan minum dengan baik, Umar juga buang air besar dan kecil dengan wajar. Umar sudah diberi obat kutu dan obat cacing. Saya pun menanyakan apakah Umar bisa dimandikan agar lebih bersih dan ada yang mau menjadi orang tua asuh, karena kondisi Umar ketika ditemukan sangat kotor. Saya juga menanyakan apakah Umar bisa disteril, dengan harapan Umar dapat sembuh dan akan diliarkan kembali jika sudah kembali sehat dan tidak juga mendapatkan adopter.
Umar adalah kucing domestik berbulu hitam putih, bermata hijau dan berbuntut panjang. Karakter Umar juga ramah dan dia sangat manja dengan manusia.
Kenapa saya tidak mengadopsi Umar? Saya tinggal di sebuah unit apartemen yang sangat kecil dan terdapat larangan memelihara binatang. Jadi sangat sulit bagi saya untuk membawa Umar pulang. Kondisi Umar juga bukan kondisi yang mudah untuk mendapatkan adopter karena yang mengadopsi Umar harus bertanggung jawab merawatnya di masa penyembuhan dan penyehatannya. Secara umum binatang yang sudah tua, memang dianggap tidak lucu dan cenderung merepotkan sehingga tidak mudah mendapatkan adopter.
Sementara itu tagihan Umar di klinik semakin membengkak. Sehingga kami harus memastikan apa penanganan yang tepat untuk Umar dan sesuai dengan kemampuan kantong. Akhirnya kami disarankan untuk fokus untuk meningkatkan berat badannya. Kami juga mendapatkan informasi mengenai Rumah Singgah Clow (RSC). Di sana terdapat ruang khusus untuk menitipkan kucing baik permanen atau sementara tentunya dengan biaya. Umar bisa dititipkan di sana hingga sehat dan mendapatkan adopter. Rencananya kami akan menitipkan makanan khusus tinggi protein. Kami juga akan menitipkan minyak ikan, vitamin atau obat yang dibutuhkan Umar. RSC juga akan memberikan kabar secara berkala dan membantu mencarikan adopter. Di RSC Umar tidak harus di dalam kandang, dia bisa jalan-jalan terkena sinar matahari dan bermain dengan teman-temannya.
Saya dan teman-teman yang sepakat untuk membantu Umar, semangat dan yakin akan kesembuhan Umar. Sayangnya hari Minggu lalu, saya mendapatkan kabar bahwa Umar meninggal dunia. Sesaat saya termenung tidak percaya. Baru hari Jumat lalu saya menengok Umar dan dia masih lahap makan dan banyak minum. Umar juga sempat jalan keluar kandang dan main dengan saya. Umar tua mungkin sudah lama sakit. Kami tidak sempat memeriksa darahnya, untuk memastikan kemungkinan parasit darah atau melihat fungsi ginjalnya. Kondisi malnutrisi juga telah menggerogoti kemampuan metabolisme dan kerja organ dalam secara perlahan.
Saya kabarkan teman-teman yang lain. Saya masih tegar. Tetapi akhirnya saya tidak kuat menahan tangis. Walaupun Umar tidak pernah saya rawat langsung, Umar sudah seperti kucing sendiri. Saat inipun saya meneteskan air mata menulis tentang Umar dan mengingatnya. Tetapi kami bersyukur setidaknya selama 2 minggu Umar di klinik bisa merasakan makan dan minum yang selalu tersedia, tidak terkena panas dan hujan, atau merasakan ancaman dianiaya orang yang jijik melihat kondisinya.
Tetapi kami harus ikhlas, hidup dan mati adalah keputusan Tuhan Yang Maha Kuasa. Kami yakin Umar sekarang sehat, segar, gemuk dan bahagia di surga. Maafkan kami Umar jika tidak bisa memberikan yang terbaik. Ampuni kami ya Tuhan atas keputusan yang kami buat untuk Umar. Sampai bertemu lagi ya Umar!
2 replies on “Kisah Kucing Umar”
Awesome story even it was a sad ending!
Elly Dobbratz
SukaDisukai oleh 1 orang
Thanks for your comment! We are deeply sad but we believe he is now in a better place. If you love cats, please visit our website catrescue.id or follow our instagram @catrescuedotid. We want to help more Umars in the future!
SukaSuka